PAPER
PENGARUH
KEBIJAKAN PENDUDUK DI INDONESIA TERHADAP DIMENSI PEREKONOMIAN DAN SOSIAL
Dosen Pengampu:
Bp. Hendra Sukmana, S.A.P., M.KP
Disusun Oleh:
Rizki Fitriani (192020100081)
ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS BISNIS, HUKUM, DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2021
A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penduduk merupakan kumpulan orang-orang atau individu yang bertempat tinggal di suatu daerah dan tercatat secara administrasi. Pertumbuhan penduduk yang makin cepat, mendorong perkembangan aspek- aspek kehidupan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya.
Kebijakan Kependudukan adalah kebijakan yang ditujukan untuk mempengaruhi besar, komposisi, distribusi dan tingkat perkembangan penduduk. sedangkan DR. Elibu Bergman (Harvard university) Mendefinisikan kebijakan penduduk sebagai tindakan-tindakan pemerintah untuk mencapai suatu tujuan dimana didalamnya termasuk pengaruh dan karakteristik penduduk.
Saat ini, salah satu masalah yang
masih dan terus dihadapi oleh negara-negara di dunia, salah satunya di Indonesia
adalah masalah kependudukan atau demografi. Masalah yang berkaitan dengan
penduduk ini bermacam-macam, mulai dari jumlah penduduk yang besar, tingkat
pertumbuhan penduduk yang tinggi, semakin sedikitnya usia aktif kerja, hingga
masalah ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk. Jumlah
penduduk yang besar dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi tentunya
mengkhawatirkan. Kemungkinan penduduk terjebak dalam lingkaran kemiskinan
karena misalnya semakin ketatnya kompetisi dalam memendapatkan pekerjaan
membuat pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan laju
pertambahan penduduk. Kebijakan tersebut berkaitan dengan kontrol populasi
untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk dengan membatasi angka kelahiran
(birth control) maupun perencanaan kelahiran (family planning).
Jumlah penduduk yang begitu besar di Indonesia masih menjadi persoalan terutama di daerah perkotaan, karena semakin besar jumlah dan pertumbuhan penduduk, maka akan semakin banyak pula dampak yang dihadapi oleh suatu wilayah. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah terjadi disebabkan oleh beberapa faktor kependudukan, diantaranya adalah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga adanya migrasi penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus menerus penduduk akan dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah kelahiran bayi (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta migrasi juga berperan imigran (pendatang) akan menambah dan emigran akan mengurangi jumlah penduduk (Ida Bagoes Mantra, 2003). Jumlah penduduk akan terus bertambah dari waktu ke waktu dan tentunya akan mempengaruhi perubahan dari waktu ke waktu pula.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana Pengaruh Kebijakan Penduduk di Indonesia terhadap Perkonomian dan Sosial masyarakat?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui apa saja dampak
atau pengaruh yang diakibatkan oleh Kebijakan Penduduk di Indonesia, terutama
dalam segi perekonomian dan sosial.
B. PEMBAHASAN
Indonesia
merupakan jumlah penduduk yang banyak. Dapat dilihat dari hasil sensus penduduk
yang semakin tahun semakin meningkat. Kebijakan kependudukan dapat
dibagi menjadi dua yaitu kebijakan langsung dan tidak langsung.
1.
Kebijakan langsung merupakan bentuk kebijakan
yang langsung mempengaruhi tiga variabel utama yaitu kelahiran, kematian dan
migrasi. Contohnya ialah program Keluarga Berencana.
2. Kebijakan
tidak langsung merupakan kebijakan yang bersifat perantara. Misalnya memperluas
kesempatan mendapatkan pendidikan, serta perluasan peluang kerja.
Dalam kajian kependudukan di negara berkembang, fertilitas menjadi determinan
faktor yang lebih berpengaruh dibandingkan faktor lain terhadap laju
pertumbuhan penduduk (Todaro dan Smith, 2009:297). Sebagaimana diketahui bahwa
laju pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh fertilitas, mortalitas dan migrasi. Jumlah
penduduk yang berkurang banyak dihubungkan dengan keadaan ekonomi yang mundur,
sebaliknya tingkat pertumbuhan yang sangat cepat dihubungkan dengan
pengangguran, penyediaan kesempatan kerja, fasilitas pendidikan, perumahan,
kekurangan bahan makan dan lainnya.
Ada hal yang dilakukan pemerintah
Indonesia untuk menekan pesatnya pertumbuhan penduduk, yaitu melaksanakan
program KB atau Keluarga Berencana untuk membatasi jumlah anak dalam suatu
keluarga secara umum atau massal sehingga dapat mengurangi jumlah angka
kelahiran, dan menunda masa perkawinan agar dapat mengurangi jumlah angka
kelahiran yang tinggi. Namun dalam praktiknya, kurangnya sosialisasi program
ini dimayarakat pedesaan menyebabkan pertumbuhan berkembang sangat cepat, penduduk
yang dapat menimbulkan masalah-masalah baru di bidang ekonomi.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengimbangi pertambahan jumlah penduduk, yaitu penambahan dan penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan, mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi, dan meningkatkan produksi dan pencarian sumber makanan.
Dampak Sosial dan Ekonomi.
Kesenjangan atau ketidakseimbangan secara sosial ekonomi pada masyarakat dapat menyebabkan adanya keadaan yang tidak stabil dalam kehidupan masyarakat tersebut. bahkan keseimbangan inilah yang menjadi awal untuk keserasian sosial diantara masyarakat pendatang (kota) dengan masyarakat setempat. Masyarakat pendatang lebih banyak menguasai beberapa aspek kehidupan, seperti ekonomi baik dalam kesempatan bekerja atau dalam kesempatan berusaha. Hal ini diperkuat dengan beberapa informasi hasil penelitian yang menjelaskan bahwa dalam aspek perdagangan justru para pendatang yang lebih maju, mulai dari warung pinggir jalan sampai ke usaha besar seperti toko grosir atau tempat makan dan toko kelontong.
Masyarakat dengan jumlah anak yang banyak cenderung memiliki kesejahteraan ekonomi yang rendah, dikarenakan kurangnya kecukupan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, hingga kemiskinan akibat kurangnya lapangan pekerjaan yang diakibatkan oleh banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah. Dampak sosialnya yakni pendidikan yang mereka terima tidak merata.
C. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keberhasilan kebijakan penduduk di
berbagai bidang sosial dan ekonomi antara lain dipengaruhi oleh meningkatnya
pemakai kontrasepsi melalui program gerakan keluarga berencana dan meningkatnya
tingkat pendidikan penduduk serta pertumbuhan ekonomi yang terus membaik serta
telah dimulainya transformasi dari sektor ekonomi tradisional ( pertanian) ke
sektor ekonomi modern ( industri manufaktur dan jasa ). Kondisi tersebut
sedikit demi sedikit telah merubah susunan struktur umur penduduk menjadi lebih
besar terutama di daerah perkotaan dengan penyebaran yang tidak merata, yang pada
gilirannya dapat menimbulkan masalah-masalah baru di bidang kependudukan dan sosial.
3.2 Rekomendasi
/ Saran
Diperlukannya sosialisasi terhadap kebijakan penduduk dalam mengatasi laju pertumbuhan penduduk. salah satunya yang sudah berjalan yakni Program Wjaib belajar duabelas tahun. Yang mana diharapkan dapat membuat pendidikan merata, dan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan keseimbangan jumlah penduduk, agar dapat mengurangi ketimpangan sosial dan tingkat kemiskinan atau pengagguran di Indonesia.
(Rizki Fitriani, Program Studi Administrasi Publik, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
0 comments:
Posting Komentar