Jumat, 20 Mei 2022

Budaya Organisasi pada Instansi Sektor Publik, (Studi Kasus di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Enrekang)

Tugas UTS - Budaya Organisasi.

Budaya organisasi adalah karakteristik dan pedoman yang dianut oleh para anggota organisasi atau kelompok usaha tertentu, yang berperan untuk mendorong dan meningkatkan efektivitas kerja organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 


Konsep budaya organisasi sendiri ialah tuntunan organisasi atau perusahaan sehingga mampu membedakannya dengan organisasi lain. Artinya, budaya organisasi bisa menjadi sebuah norma dan nilai yang dianut oleh seluruh anggota organisasi tersebut yang nantinya dapat mempengaruhi cara mereka dalam bekerja, berperilaku dan beraktivitas (Naomi, 2021).

Organisasi merupakan suatu sistem yang saling mempengaruhi satu sama lain, apabila salah satu dari sub sistem tersebut rusak, maka akan mempengaruhi sub-sub sistem yang lain.


        Budaya organisasi didalam pemerintahan merupakan implementasi nilai-nilai luhur dari pancasila. Dalam organisasi pemerintah harus diwujudkan dalam semua tingkatan kepemimpinan. Pola komunikasi yang partisipatif, gaya kepemimpinan yang lebih pada mengajak daripada memerintah, memberi keteladanan yang baik, mendorong dan memberikan kepercayaan kepada bawahan, serta pengambilan keputusan dengan cara musyawarah.

Seorang pemimpin berperan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap tugas-tugas pegawainya. Di samping itu, tindakan ini juga dapat mencegah terjadinya fenomena kinerja pegawai yang tidak disiplin (Usrotin C, Ilmi (2015)). Pemberian motivasi dapat meningkatkan kinerja karena ada pemberian rewards kepada pegawai (Yulianti ES et.al (2021)).

        Budaya kerja dilingkungan instansi pemerintah terlihat sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari jumlah jam kerja dan jam istirahat yang tidak sesuai dengan ketentuan. Penerapan jam kerja yang tidak teratur itulah yang menyebabkan kinerja seorang karyawan tidak bisa optimal. Kinerja pemerintahan sering mendapatkan kritik dari masyarakat karena kinerjanya yang masih rendah namun sangat kebal terhadap sanksi maupun hukuman. Pelaksanaan budaya kerja pada instansi pemerintah diperlukan berkaitan dari semua pihak, agar betul-betul bisa terlaksana sesuai dengan harapan. Pelaksanaan budaya kerja, adalah persoalan perilaku, oleh karena pemahaman terhadap nilai-nilai yang menjadi dasar dalam organisasi pada penghayatan yang lebih dalam. Dengan penghayatan nilai-nilai tersebut akan tercermin dalam perilaku aparatur sehari-hari (Sofhia, Putri (2015)).


        Budaya organisasi yang ada di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Enrekang misalnya, ditemukan kurangnya pengarahan mengenai kedisiplinan kerja yang mana terlihat masih adanya pegawai yang berkeliaran pada waktu jam kerja, selain itu masih dijumpai adanya oknum pegawai yang tidak mampu bekerja secara profesional seperti datang terlambat atau mangkir kerja dengan menggunakan alasan memiliki tugas lain yakni memantau pohon-pohon yang sudah di tanam disekitar permukiman, serta pegawai yang tidak ikut apel, dan meninggalkan kantor sebelum jam kantor berakhir. Sehingga pegawai bekerja sesuka mereka tanpa memperhatikan aturan-aturan dan target yang telah direncanakan menyebabkan pegawai menjadi tidak terkoordinasi dalam melakukan pekerjaannya. 


       Seringnya terjadi kesalah-pahaman antara pegawai terlihat dari pegawai yang masih sering terlambat dalam menghadiri pertemuan rapat dikarenakan kurangnya komunikasi sehingga berpengaruh pada kualitas pekerjaan. Karna pada dasarnya komunikasi merupakan kunci utama dari suatu manajemen, tanpa adanya komunikasi proses manajemen tidak dapat berjalan.


        Adapun kegiatan yang dilakukan yang sudah merupakan budaya organisasi dalam bekerja yaitu pegawai melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan hutan dengan membagikan bibit pohon, dan memberikan arahan agar tidak melakukan pembakaran hutan dan penebangan hutan secara liar. Sehingga mampu menciptakan lingkungan yang kondusif melalui pengolahan hutan yang lestari dan berkelanjutan.

Disamping itu tidak berjalannya sistem rewards yang membuat pegawai bermalas-malasan, belum menjamin penertiban para pegawai yang sering mangkir atau pulang kantor sebelum waktunya bisa berjalan efektif.


Budaya organisasi diharapkan mampu membangun kesadaran pegawai dalam meningkatkan kedisiplinan serta dapat mengubah perilaku menjadi lebih baik daripada sebelumnya demi tercapainya suatu tujuan yang akan dicapai oleh suatu organisasi atau institusi. Kedisiplinan merupakan suatu hal yang harus ditegakkan dalam suatu organisasi karena tanpa adanya dukungan disiplin personil yang baik, maka organisasi akan sulit dalam mewujudkan tujuannya.

 

Referensi:

Mustika (2018). Budaya Organisasi Di Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Enrekang. https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/387-Full_Text.pdf

Yulianti ES et.al (2021) Analysis Of Career Development Programs And Employee Work Motivation In Madiun Institutions. JKMP (Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik). 9:1. doi: 10.21070/jkmp.v9i1.1561

0 comments:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Diberdayakan oleh Blogger.